Rabu, 30 Januari 2013

“내가 필요해” (FF) Part 4



Sudah tidur? ^__^
Eh..? ada pesan masuk dihapeku.
Nuguseyo?   Aku menunggu balasan dengan gugup.
Ck.. sebenarnya kau sadar tidak sih kalau memberikan no hapemu kepada orang lain??? =_____=’
Kyuhyun? Wah, aku terkejut. Dia benar-benar menghubungiku,
Kyuhyun ssi?   Sebenarnya aku tersenyum saat mengetik ini, berharap ini benar-benar dia.
Lalu kau pikir siapa?? Ck, dasar phabo~!
Aku tersenyum senang, walaupun aku tidak berpikir akan memiliki kisah cinta dengan kyuhyun, tapi aku senang bisa menjadi temannya seperti ini. Dia bisa membuat moodku bberubah, seperti music.
***
Temui aku ditaman~^^ cepat! Aku sibuk :P
Iissshh, apa-apan itu seenaknya saja menyuruhku, tapi walau aku mengeluh dengan sikap pria satu ini tetap saja aku ingin segera bertemu dengannya, kakiku tanpa sadar sudah hampir berlari menuju taman dengan riang.
“kenapa lama sekalii~~??” dia melambai padaku, aku tersenyum tapi sedetik kemudian senyumku menghilang saat melihat siapa orang yang ada disampingnya.
“minho ya~ dia yang tadi kuceritakan,” katanya sambil memendangku dan menyuruhku lebih dekat, aku menarik napas berat, aku tidak pernah mengenalnya, aku tidak mengenalnya, ucapku berulang-ulang dalam hati.
Minho menatap hampa padaku, entah apa maksudnya, tiba-tiba saja moodku memburuk. “kenapa menyuruhku kesini,” ucapku ketus, tapi kyuhyun tetap tersenyum licik. “kenapa mau kusuruh~” katanya santai. Rasanya aku ingin menendang kepalanya!
Aku berbalik, lebih baik menghindar dari pada marah-marah didepan dua pria yang well~ tampan itu (jujur lho). Kan akan memalukan kalau emosiku tak terkendali nanti. Tapi saat akan melangkah tangan kyuhyun sudah menahanku, aku tak bisa bergerak, gila! Dia memegang tanpa tenaga, tapi aku tak bisa menepisnya, untuk sesaat aku berpikir apakah dia benar-benar setengah evil? *ditabok sparkyu*
Aku menoleh sok judes, tapi melihat wajahnya yang sudah berubah mengerikan, hatiku langsung ciut, “siapa yang menyuruhmu pergi.” Dia hanya mengucapkan itu, tapi sudah berhasil membuat tubuhku merinding, nadanya benar-benar menyeramkan. Aku bahkan tak bisa berkedip!
Aku mencoba bernapas, “aku.. a..ada kelas,” dustaku dengan terbata, antara masih ngeri dengan takut ketahuan. Aku mencoba menatapnya, dan anehnya wajahnya sudah berubah, menjadi lebih manusiawi. “biarkan saja dia hyung~” terdengar minho berbicara dibelakang, wajahnya... eh? Kenapa berkerut begitu? Matanya menatap tangan kyuhyun yang sedang memegang lenganku, kyuhyun yang tidak melihat wajah minho tetap memaksaku tinggal, “sebentar saja.. memang kau tidak rindu padaku?” eh?? Aku langsung menoleh menatapnya yang sudah menunjukkan muka sok imut, astaga~ manusia macam apa sih dia, benar-benar mengerikan.
Aku berkerut sedikit, “aku ada kelas kyuhyun ssi~~ mian” kataku tersenyum kaku. “biarkan dia pergi” minho berkata dingin, aku terkejut, tak berani menoleh untuk melihatnya. Akhirnya kyuhyun melepaskanku (?) dan membiarkanku pergi, tapi dia memaksa aku agar datang dalam acara starking yang akan dia ikuti nanti malam, aku hanya mengangguk agar segera bisa pergi dari situ.
***
Wae anga?!!
Aku kerja, tidak bisa melihatmu, mian.
Aniyo!!! Aku marah!!
Wae? Kenapa aku harus datang?
Aiish, >__< nan neo sireo!!
Kau kenapa sih kyuhyun ssi?
Ssi anieyo!! Oppa..!!! panggil aku kyu oppa!!
Mworago???
Itu hukuman karna kau tidak datang!! Mulai sekarang panggil aku oppa..!!!
Ck, mwoya igo??? Kan aku sudah minta maaf..
Aku tidak peduli~~~~
....
Kenapa tidak membalass..???!!!!!!!!!!!!
Wae? Kenapa jadi hobi marah sih? Aku lelah~ baru pulang kerja..
Mwo? Jam segini?? Kau baru pulang???
Ne~~~
Memang kau kerja apa????? Ini sudah jam berapa????
Cafe tempat kerjaku buka 24 jam kyuhyun ssi~~~
Oppa~~~~~~~~~ oppa~~~~ hhhh~~
Geurae, oppa.
Cepat tidur!!! Ini sudah terlalu malam..!! jangan membalas lagi..
Hah? Jelas dia yang mengirim pesan duluan, ck dasar.. aku segera menarik selimut dan tidur. Badanku lelah sekali hari ini.
***
Guest what? Kyu oppa (begitu sekarang aku memanggilnya) bisa dikatakan sering menghubungiku dan kadang berkunjung kekampus atau cafe tempatku bekerja, aku sih senang-senang saja. Dia orang yang menyenangkan dan imut, kecuali saat marah atau sedang tidak mood. Kami kadang bermain di taman kampus sambil makan siang, anehnya dia seperti bukan member super junior yang selalu sibuk. Tapi aku menyukai itu.
“oppa~”
“hmm..” dia berusaha menjawab walau mulutnya penuh hot dog, “bernyanyilah~” dia menoleh. “mwo?”
“aku ingin mendengar kau bernyanyi..” kataku menunjukkan aegyoku agar dia mau, tapi wajahnya menunjukkan ‘tidak usah berekspresi seperti itu, menjijikkan’ aku hanya cemberut dan kembali makan hot dogku.
“tapi kau yang mengiringi ya..” celetuknya kemudian, aku menoleh “hm? Dengan apa??” dia menunjuk piano yang terlihat dari ruang seni(ku), aku tersenyum dan mengangguk. Kami memasuki ruang seni dan aku langsung memainkan pianto berwarna putih itu, “not bad~” komentarnya, aku hanya mengibaskan rambutku dengan sombong.
Kemudian dia bernyanyi dengan iringan pianoku, suaranya benar-benar seperti malaikat, tidak seperti sifatnya. Saat aku sedang menghayati lagu yang dinyanyikannya, tiba-tiba dia berhenti bernyanyi, aku menoleh protes tapi dia memandang pintu yang sudah terbuka, minho berdiri disitu.
“minho ya~” kyuhyun menyapanya, “oh hyung, mian aku pikir tidak ada orang..” ucapnya dingin, dia melihatku sekilas dengan wajah benci. Apa-apaan sih! Kan dia yang asal masuk ruangan, memangnya tidak dengar ada orang bernyanyi? Dasar aneh.
“aniya.. kemarilah, gadis bawel itu memintaku bernyanyi,” katanya menarik tangan minho masuk kedalam. Bawel?! Ck, aku menahan diri untuk menjambak rambutnya. “kalian belum saling kenal kan?” ucap kyuhyun, aku menggeleng
“sudah” jawab minho, kening kyuhyun berkerut, dia melihat saat aku menggeleng tadi. Dasar cowok menyebalkan, aku melirik minho, sinis. Tapi dia juga menatapku, tajam.
Kami diam sejenak, aku tak tahu harus bicara apa yang jelas wajah kyuhyun yang meminta penjelasan terlihat sangat jelas. “hyung~” minho mulai bicara, kami berdua menoleh melihatnya, aku panik, sedangkan wajah kyuhyun meminta jawaban.
“wanita itu.. dia” ucapnya menatapku, dalam. Sejenak aku seperti tersihir oleh tatapannya. Tapi kulihat wajah terkejut kyuhyun yang menatapku, dia menoleh melihat minho masih dengan wajah terkejut, tapi saat ia melihat minho mengangguk, kyuhyun membuang napas panjang dan sedetik kemudian tanganku sudah ditariknya keluar dari ruangan itu, meninggalkan minho, sendiri.
***

Tidak ada komentar: