Rabu, 30 Januari 2013

“내가 필요해” (FF)

Cast:
.Shin Ji Sang
.Choi MinHo
.Cho KyuHyun

:: Prolog
Kau tau rasanya punya pacar orang terkenal?? Sangaat bangga bukaan??
Tapi saat kau tau sifatnya.. Percayalaah.. Kau bahkan tidak akan menginginkan pernah mengenalnya...
Poor me!!

This time..
''sudah tidur?''
''hmm''
''lelaah yaa??''
''hmm...''
''hhhh... Baiklah, cepat tidur.. Sampai besok''
tiiitt....
Kututup telponku dengan malas, begini lagi..
Selalu seperti ini...
Hei? Kenapa?
Kau bingung ya? Oke..
Kenalkan, aku Shin ji sang saudara sepupu jauhnya shin sekyung.. Tentu kau tahu kan siapa shin sekyung??
Benar, aktris cantik dan juga kekasih sang lead vocal SHINee, kim jongHyun.
No body know me..
Tentu, aku kan bukan seorang aktris cantik atau slah seorang personil GB terkenal seperti SNSD.
Aku..
Hanya seorang yeoja yang menyukai satu namja..
Choi minho.

Whoaaaa~!!
Jangaan marah dulu,,,
kau mau aku melanjutkan kisahku tidak??
Oke, baiklah..
Dugaanmu benar, aku adalah kekasih (gelap) Choi minho,, karna bahkan member SHINee dan kakak sepupuku saja tidak tahu hubungan kami.
Perjumpaan kami cukup singkat, kami bertemu saat sekyung eonni memintaku mengantarnya bertemu JongHyun oppa..
Mereka membicarakan skandal yang ramai dibicarakan para Blingers dan Shawol. Tentu saja kabar hubungan mereka 'sedikit' membuat eonniku terganggu dan sedih.
Jadi kebetulan pula JongHyun oppa membawa minho dan key sebagai penasehat (emang bsa??)
Disitu pertama kali aku melihat wajah minho secara nyata. Tapi dia sama sekali tidak tersenyum, wajahnya tanpa emosi. Hanya key yang mengajakku ngobrol.
''dia selalu begitu?'' tanyaku pada key sambil melirik minho yang sedang menatap jendela dengan muram
''ah tidak,, dia hanya sedang merindukan appanya..'' jawab key menyodorkan kopi yang baru diseduh.
''geurae??'' tanyaku ragu
''tentu saja, dia hanya agak lelah, kau tahu? Kami semua agak lelah dengan semua kegiatan ini, dan mungkin dia stres dengan ujian masuk universitas. Ohh.. Aku saja sudah 5 kali demam mendadak karna stres'' ungkapnya dengan mimik wajah lucu.
''haha.. Benarkah..?? Tidak bisa membayangkan seorang key demam..'' sahutku menyeruput kopi ditanganku.
''hmm.. Benar, memang tidaak.. Ahhh minho~ah.. Wae??'' ucapannya terpotong saat minho datang menghampiri key dan memberi isyarat untuk segera pergi.
''aku bosan'' ucapnya dingin
''yaa~ Jjong blum menyelesaikan urusannya..'' bujuk key yang menunjuk Jonghyun dan saekyung yang masih sibuk berbincang.
Tapi minho tak peduli dan berjalan keluar, key hanya bisa menggeleng lemah.
''apa dia selalu tidak peduli?'' tanyaku menahan emosi
''entahlah, akhir-akhir ini dia aneh'' jawab key lesu
''aku mau bicara dengannya!'' ucapku bangkit dari kursi.
***

''mau kemana kau?'' ucapku ketus
''hm?'' dia berbalik tanpa ekspresi
''kutanya kau mau kmana??!!'' kataku kesal
minho menyipitkan matanya, kelihatannya mengerti dengan nada 'kesal'ku.
''apa urusanmu??''
''kau sebenarnya menghargai jjong oppa tidak sih?!''
''yaa..!! Kau tau apa soal jjong? Tidak usah sok ikut campur!!'' bentaknya didepan wajahku.
''yaa,,!! Aku memang tidak tahu! Memangnya kenapa kalau aku tidak tahu?? Setidaknya aku peduli pada mereka..!!'' semburku menantang
''kau pikir aku tidak peduli??!!''
''tidak!!'' balasku
''yaa..!!!'' teriaknya
''mwo??!!!''
kami hampir saja saling mencakar kalau saja key tidak datang dan melerai kami.
Sejak itu aku tidak pernah mau ikut dengan sekyung bertemu dengan jongHyun oppa atau siapapun yang berhubungan dengan SHINee (kecuali key) aku sering bertukar pesan singkat dengan key.
Dia sepaham denganku. Oh ayolah.. kau tidak berpikir aku menyukai key kan??
***
Serangan para shawol semakin menjadi. Sekyung sering pulang kerumahku daripada pulang keapartementnya. Para shawol selalu menunggunya pulang setiap malam didepan gedung apartementnya. Jujur saja aku sangat simpati dengan keadaannya, sudah beberapa iklan dibatalkan dan pemotretannya terganggu karena ulah para shawol yang marah padanya.
Jonghyun oppa pun tak jauh beda, kudengar dari key kalau dia sangat mencemaskan saekyung. Bahkan kemarin ada shawol yang menjadi antis dan melemparnya dengan telur. Itu terdengar sangat buruk.
Tapi aku salut, baik saekyung atau jjong oppa tak pernah berpikir untuk berpisah atau menjaga jarak, jjong oppa bahkan sering menunggu saekyung dirumahku hanya untuk sekedar mengucapkan selamat malam. Mereka terlihat sangat bahagia saat bersama.
Hari ini hari jadi mereka yang pertama, sudah setahun. Wow.. bahkan aku tak bisa percaya sekarang semua shawol mendukung mereka, dan aku ikut menangis saat melihat dukungan yang sangat besar dari shawol Taiwan saat SHINee konser disana.
Saekyung dan jjong. Mereka memang ditakdirkan bersama. Bolehkah aku iri?? Ohoho.. tidak boleh!! Sekarang aku harus focus membantu lima namja keren yang sudah mulai mengobrak-abrik rumahku yang kecil ini.
“saekyung suka warna biru kah??” Tanya jjong oppa padaku sambil tetap sibuk membersihkan langit-langit rumahku yang.. well.. agak kotor.
“anii..!! itu warna kesukaan ku oppa.. eonni suka warna ungu cerah..” sahutku dari dapur, mencuci lusinan piring yang sudah lama aku biarkan dilemari kaca.
“mwo?? Aahhh.. aku salah lagi..” ucapnya terdengar kecewa
“aku beli warna pink hyung,, kan tidak jauh beda..” ucap taemin yang baru selesai memindahkan sofaku yang sudah minta diganti itu.
“ungu dan pink itu beda!! Dasar phabo..!!” celetuk key sambil menjitak kepala saengnya itu dengan sayang.
“yaaa…..!!! rambutku..” elak taemin menghindari key
“biar aku yang beli” deg! Aku sangat mengenal suara dingin itu, ingin sekali rasanya minta maaf atas kejadian waktu itu. Tapi melihat sikapnya yang seperti tidak ada apa-apa, rasanya malas meminta maaf.
“tolong ya minho-ahh..” ucap jjong menepuk pundak minho dan kembali sibuk menghias langit-langit.
“hmm” gumamnya, dan beberapa detik kemudian terdengar suara pintu ditutup.
Hhuuuuppptt… perasaanku lebih ringan saat dia jauh dariku.
Braaaakkkkkkkkkk…..
“hhoiiiii…. Aku bawa pizza..!!!” teriak onew yang baru saja tiba. Dia ada tambahan siaran dengan Leeteuk di sukira. Jadi datang telat.
“whooaaaaaaa~ aku sukkaaaa pizza…!!!” sambut taemin merebut pizza yang dibawa hyungnya itu dengan semangat.
“aku benci pizza..” ucap jjong dingin, tapi tak ada satupun yang mendengarnya. Mereka sibuk mengunyah makanan itali itu.
“oppa~ aku buatkan sup kimchi..” kataku menyodorkan mangkuk yang berisi sup panas kepadanya. “ohh gomawo ji-ahh.. kau sangat tahu kesukaanku” katanya menerima mangkuk dariku.
Aku hanya tersenyum dan ikut bergabung dengan rombongan ‘pemakan’ pizza itu.
“yaaa…!!!! Sisakan untukku….!!!!!”
***
Saekyung pulang hampir tengah malam, jadwalnya akhir-akhir ini memang agak ekstrim, jjong oppa saja sudah berulang kali mengeluh padaku karena saekyung yang terlihat kurus. Makanya ia mempersiapkan kejutan ini untuk saekyung.
Malam ini rumahku benar-benar ramai, tingkah taemin, key dan onew benar-benar tak bisa membuatku berhenti tertawa. Jjong oppa dan saekyung ada di taman belakang. Aku tak perlu menjelaskan sedang apa mereka, tentu kau sudah tahu kan. :”)
“yaa…!! Aku ssudah menghiasnya selama dua jam..!! jangan sentuh itu..!!! yaaa…!!!! Taemin-ah…!!!!” teriak key panic mencegah taemin yang ‘akan’ menyentuh hiasan meja yang dibuatnya, dan pasrah saat melihat onew menghancurkan hampir seluruh meja yang ada ‘ayam’nya.
“hehe.. sorry key..” katanya nyengir –tak bersalah–
Aku hanya bisa geleng-geleng kepala. Sudah tak sanggup lagi tertawa, perutku sangat sakit sekarang. “aku ambilkan dessert nya yaa..” ucapku melangkah kedapur mengambil buah-buahan yang sudah aku kupas tadi.
Tak sengaja ku lihat minho tertawa, oh my god..!!! baru kali ini aku melihat minho tertawa manis seperti itu, tapi kemudian dia sadar aku memperhatikannya dan menatapku dengan tatapan dinginnya. Ugh..!! aku ketahuan! Langsung saja aku balik kanan dan berjalan kedapur dengan agak terburu-buru.
Shinji-ahh.. mana buahnyaaa…!!!!” teriak onew saat aku masih sibuk menyusun buah diatas piring. Pikiranku terganggu gara-gara melihat senyum minho tadi, senyum yang biasanya hanya kulihat difoto atau poster, sekarang aku bisa melihatnya secara langsung. Kau pasti tahu bagaimana rasanya.. ahh.. seperti mimpi. Dia sangat sangat tampan..!!!
“nuunaaaaaaa~ mana apel kuuuu…” panggil taemin masuk kedapur dimana aku sedaang sibuk memikirkan minho, oh ayolaahh.. aku bukan orang munafik yang akan bersikap seperti tak ada apa-apa setelah melihat senyum seorang minho.
“yaa..!! nunaa.. kau melamun??”
Astaga! Aku hampir saja menjatuhkan gelas.
“oo?!! Yaa~!! Taemin-ah.. kau mau mati??!!!” ucapku yang masih kaget, tanganku sampai gemetaran memegang gelas yang hampir jatuh tadi.
“aa~ miann.. hehe” ucapnya sambil nyomot apel yang dicarinya tadi.
“gwenchana~..” ucapku mengajak taemin masuk ke ruang tengah lagi. Sae kyung unni datang agak telat, tapi senyum dari wajahnya menandakan dia bahagia dengan kejutan yang diberikan kekasihnya bersama member SHINee lainnya. Aku bahkan tertidur karena terlalu lelah sampai tak sadar saat mereka pamit pulang.
***
“ji-ah.. bisa tolong aku kembalikan ini?” tanya saekyung unni saat aku hendak berangkat kekampus
“igo mwoya?” tanyaku masih berusaha mengikat tali sepatu sambil mengunyah sandwich buatannya.
“handphone minho..”
Uhuukk...
Sandwich yang sudah setengah tertelan terpaksa berhamburan keluar, aku mengatur napas agak tidak tersedak. “mwo???”
Saekyung unni langsung menjelaskan sebelum aku mulai protes, “kemarin minho terlalu lelah sampai melupakan handphonenya, taemin bahkan meninggalkan sweaternya.. kau mau kan mengembalikannya... (dia menunjukkan wajah berkaca-kaca) lagipula kalian kan satu kampus..”
Belum sempat aku menolak permintaannya, dia sudah meletakkan handphone blackberry itu di tasku dan pergi kedapur dengan pura-pura sibuk memasak. Ckck..
***
“ah.. permisi.. kau tahu dimana kelas yang di ambil choi minho?” tanyaku pada segerombol mahasiswa yang sedang duduk. Mereka menatapku sinis.
“molla~~~” ucap salah seorang gadis yang tampak seperti ‘ketua’ mereka. “ah~~ araseo..” ucapku segera pergi, aku tidak nyaman dengan aura disekitar mereka.
Baru beberapa langkah aku menghindari gerombolan gadis-gadis itu, terlihat ujung rambut choi minho yang menyembul diantara kepala-kepala namja lain. Segera saja aku hampiri tanpa basa-basi.
“minho-ssi ini handphone mu..” ucapku singkat padat dan jelas kepadanya seraya meletakkan handphone itu ditangannya dan segera pergi dari situ, bahkan malas untuk melihat wajahnya saat itu.
“ohh~ sebentarrr..” aku sempat mendengarnya bicara, tapi aku tidak ingin berbalik lagi. Yang penting sudah ku kembalikan, batinku.
Selepas mengembalikan handphone minho tadi aku langsung menuju kelasku di fakultas seni, haha.. siapa yang tahu kalu aku menyukai dunia seni juga. Tapi terlalu pengecut untuk melangkahkan kaki kesana.
Kelas ku selesai lebih cepat dari biasanya, semua orang sudah berhamburan keluar keluar kelas, akhirnya tinggal aku sendiri disini. Saat seperti ini yang paling menyenangkan bagiku, pemandangan didalam maupun diluar kelas ini tak tertandingi, dinding kaca yang langsung memperlihatkan taman kampus beserta danau kecil ditengahnya, grand piano dipojok ruangan yang berwarna putih, apalagi sambil mendengarkan musik seperti ini rasanya tak ingin pulang lagi.
“oh.. annyeong..”
Tiba-tiba ada seorang pria masuk keruangan tempat ku menikmati dunia (?), rasanya menyebalkan sedang syahdu begini diganggu, tapi saat aku menoleh justru aku yang ingin cepat pergi dari sini.
“minho.. ssi?” ucapku kaku, dia tersenyum dan berjalan kearahku, ditariknya kursi dan duduk tepat dihadapanku. Aku membeku.
“shinji ssi?” aku mengangguk
“igo,, gomawo..” ucapnya memperlihatkan hapenya padaku dan tersenyum. Aku mengangguk lagi. Aku hanya bisa melihatnya saja, tanpa bisa berkata apa-apa. Wajahnya saat memandang taman di luar benar-benar membiusku, terlalu sempurna, seperti malaikat. Aku hampir lupa bernapas, bahkan.
Aku tersentak hebat, dia melihatku, oh my god... aku benar-benar mati kaku sekarang.
“kau, kenapa selalu sendirian disini?” tanyanya, masih menatapku. Perlu waktu hampir 30 detik untukku mencerna kata-katanya, akhirnya aku bicara.
“memangnya kenapa?!” jawabku agak keras, aduuhhh.. seharusnya tak perlu seperti itu, dia pasti merasa tersinggung sekarang. Tapi ternyata dia tersenyum lagi, “mulai besok, sisakan tempat untukku ya..” katanya sambil melangkah keluar.
“mwo???” kata terakhirku menggema keseluruh ruangan.
***

Tidak ada komentar: