Rabu, 30 Januari 2013

혼자가 (Soon)

Cast:
  • Kai EXO
  • Taemin SHINee
  • Kim Soo Hyun
  • Shin Ji Sang
Genre: Mellow-Romance

Prolog:
Hampir 21 tahun,,
Aku melamun sendiri memandang tumpukan buku-buku setebal Heels sepatuku,, mataku menerawang entah kemana, Hhuufftt.. hampir 21 tahun, kembali kata-kata itu terngiang diotakku yang well.. pas-pasan... 
21 tahun, dan selama itu pula hanya ada tumpukkan buku-buku berbagai jenis yang ada disekelilingku, tanpa teman, ataupun well~ pacar. 
Oh baiklah, mungkin terlalu cepat menyimpulkan bahwa usiaku sudah terlalu tua, tapi bahkan sampai hampir mendapatkan gelar sarjana tak ada satupun orang yang benar-benar mau berada didekatku, catat : baik pria maupun wanita.
Oke, sekarang kau paham bagaimana anehnya aku...

Coming soon~~

Lirik Lagu SHINee - 1000 years always by your side


I love this song.. ^,<
SHINee... 

***
I have to tell you something
How I wanna be with you
Be with you, girl

Me ni mienai mono datte katachi ga aru
Muri ni oshikondara kowarete shimau
Mune no kagi sashikondara
Hora onaji kon'na kiseki
Kokoro aite I

Afure dasu omoi kore ga boku no ai
Sarani motto, motto okiku natte
Sugu ni subete wa tsutae kirenai
Itsuka tsutaetai
Moshimo 1000-nen kakatta to shite
Zutto boku no soba ni ite

Kimigaita omoide no pazuru no pisu ni
Boku mo sotto yoko ni ita omoide tsunagete
Darenimo mi rareru koto nai
Futari no mirai chizu egakidashita

Me no oku ni kakushite ita
Hora onaji namida no imi
Boku ni misete i
Afure dasu omoi kore ga boku no ai
Sarani motto, motto okiku natte

Sugu ni subete wa tsutae kirenai
Itsuka tsutaetai
Moshimo 1000-nen kakatta to shite
Zutto boku no soba ni ite

Kimi to iu namae ni boku o nosete
Nagai tabi ga shite mitai na
Shiriau mae no kioku ni modotte
Futari no omoide ni norikaeyou

Shiroi yukiyama no kyanbasu ni
Boku to kimi o kasanete
Itsuka kitto tsutaetai

Afure dasu omoi kore ga boku no ai
Sarani motto, motto okiku natte
Sugu ni subete wa tsutae kirenai
Itsuka tsutaetai

Moshimo 1000-nen kakatta to shite
Zutto boku no soba ni ite

My heart is, my heart is, my heart is, my heart is yours× 3
So you don' t wanna be oh
(My heart is, my heart is, my heart is, my heart is yours)

Never let go. (My heart is, my heart is, my heart is, my heart is yours)
Wanna be with you.
Baby (My heart is, my heart is, my heart is, my heart is yours)
Oh my baby

“내가 필요해” (FF) Part 4



Sudah tidur? ^__^
Eh..? ada pesan masuk dihapeku.
Nuguseyo?   Aku menunggu balasan dengan gugup.
Ck.. sebenarnya kau sadar tidak sih kalau memberikan no hapemu kepada orang lain??? =_____=’
Kyuhyun? Wah, aku terkejut. Dia benar-benar menghubungiku,
Kyuhyun ssi?   Sebenarnya aku tersenyum saat mengetik ini, berharap ini benar-benar dia.
Lalu kau pikir siapa?? Ck, dasar phabo~!
Aku tersenyum senang, walaupun aku tidak berpikir akan memiliki kisah cinta dengan kyuhyun, tapi aku senang bisa menjadi temannya seperti ini. Dia bisa membuat moodku bberubah, seperti music.
***
Temui aku ditaman~^^ cepat! Aku sibuk :P
Iissshh, apa-apan itu seenaknya saja menyuruhku, tapi walau aku mengeluh dengan sikap pria satu ini tetap saja aku ingin segera bertemu dengannya, kakiku tanpa sadar sudah hampir berlari menuju taman dengan riang.
“kenapa lama sekalii~~??” dia melambai padaku, aku tersenyum tapi sedetik kemudian senyumku menghilang saat melihat siapa orang yang ada disampingnya.
“minho ya~ dia yang tadi kuceritakan,” katanya sambil memendangku dan menyuruhku lebih dekat, aku menarik napas berat, aku tidak pernah mengenalnya, aku tidak mengenalnya, ucapku berulang-ulang dalam hati.
Minho menatap hampa padaku, entah apa maksudnya, tiba-tiba saja moodku memburuk. “kenapa menyuruhku kesini,” ucapku ketus, tapi kyuhyun tetap tersenyum licik. “kenapa mau kusuruh~” katanya santai. Rasanya aku ingin menendang kepalanya!
Aku berbalik, lebih baik menghindar dari pada marah-marah didepan dua pria yang well~ tampan itu (jujur lho). Kan akan memalukan kalau emosiku tak terkendali nanti. Tapi saat akan melangkah tangan kyuhyun sudah menahanku, aku tak bisa bergerak, gila! Dia memegang tanpa tenaga, tapi aku tak bisa menepisnya, untuk sesaat aku berpikir apakah dia benar-benar setengah evil? *ditabok sparkyu*
Aku menoleh sok judes, tapi melihat wajahnya yang sudah berubah mengerikan, hatiku langsung ciut, “siapa yang menyuruhmu pergi.” Dia hanya mengucapkan itu, tapi sudah berhasil membuat tubuhku merinding, nadanya benar-benar menyeramkan. Aku bahkan tak bisa berkedip!
Aku mencoba bernapas, “aku.. a..ada kelas,” dustaku dengan terbata, antara masih ngeri dengan takut ketahuan. Aku mencoba menatapnya, dan anehnya wajahnya sudah berubah, menjadi lebih manusiawi. “biarkan saja dia hyung~” terdengar minho berbicara dibelakang, wajahnya... eh? Kenapa berkerut begitu? Matanya menatap tangan kyuhyun yang sedang memegang lenganku, kyuhyun yang tidak melihat wajah minho tetap memaksaku tinggal, “sebentar saja.. memang kau tidak rindu padaku?” eh?? Aku langsung menoleh menatapnya yang sudah menunjukkan muka sok imut, astaga~ manusia macam apa sih dia, benar-benar mengerikan.
Aku berkerut sedikit, “aku ada kelas kyuhyun ssi~~ mian” kataku tersenyum kaku. “biarkan dia pergi” minho berkata dingin, aku terkejut, tak berani menoleh untuk melihatnya. Akhirnya kyuhyun melepaskanku (?) dan membiarkanku pergi, tapi dia memaksa aku agar datang dalam acara starking yang akan dia ikuti nanti malam, aku hanya mengangguk agar segera bisa pergi dari situ.
***
Wae anga?!!
Aku kerja, tidak bisa melihatmu, mian.
Aniyo!!! Aku marah!!
Wae? Kenapa aku harus datang?
Aiish, >__< nan neo sireo!!
Kau kenapa sih kyuhyun ssi?
Ssi anieyo!! Oppa..!!! panggil aku kyu oppa!!
Mworago???
Itu hukuman karna kau tidak datang!! Mulai sekarang panggil aku oppa..!!!
Ck, mwoya igo??? Kan aku sudah minta maaf..
Aku tidak peduli~~~~
....
Kenapa tidak membalass..???!!!!!!!!!!!!
Wae? Kenapa jadi hobi marah sih? Aku lelah~ baru pulang kerja..
Mwo? Jam segini?? Kau baru pulang???
Ne~~~
Memang kau kerja apa????? Ini sudah jam berapa????
Cafe tempat kerjaku buka 24 jam kyuhyun ssi~~~
Oppa~~~~~~~~~ oppa~~~~ hhhh~~
Geurae, oppa.
Cepat tidur!!! Ini sudah terlalu malam..!! jangan membalas lagi..
Hah? Jelas dia yang mengirim pesan duluan, ck dasar.. aku segera menarik selimut dan tidur. Badanku lelah sekali hari ini.
***
Guest what? Kyu oppa (begitu sekarang aku memanggilnya) bisa dikatakan sering menghubungiku dan kadang berkunjung kekampus atau cafe tempatku bekerja, aku sih senang-senang saja. Dia orang yang menyenangkan dan imut, kecuali saat marah atau sedang tidak mood. Kami kadang bermain di taman kampus sambil makan siang, anehnya dia seperti bukan member super junior yang selalu sibuk. Tapi aku menyukai itu.
“oppa~”
“hmm..” dia berusaha menjawab walau mulutnya penuh hot dog, “bernyanyilah~” dia menoleh. “mwo?”
“aku ingin mendengar kau bernyanyi..” kataku menunjukkan aegyoku agar dia mau, tapi wajahnya menunjukkan ‘tidak usah berekspresi seperti itu, menjijikkan’ aku hanya cemberut dan kembali makan hot dogku.
“tapi kau yang mengiringi ya..” celetuknya kemudian, aku menoleh “hm? Dengan apa??” dia menunjuk piano yang terlihat dari ruang seni(ku), aku tersenyum dan mengangguk. Kami memasuki ruang seni dan aku langsung memainkan pianto berwarna putih itu, “not bad~” komentarnya, aku hanya mengibaskan rambutku dengan sombong.
Kemudian dia bernyanyi dengan iringan pianoku, suaranya benar-benar seperti malaikat, tidak seperti sifatnya. Saat aku sedang menghayati lagu yang dinyanyikannya, tiba-tiba dia berhenti bernyanyi, aku menoleh protes tapi dia memandang pintu yang sudah terbuka, minho berdiri disitu.
“minho ya~” kyuhyun menyapanya, “oh hyung, mian aku pikir tidak ada orang..” ucapnya dingin, dia melihatku sekilas dengan wajah benci. Apa-apaan sih! Kan dia yang asal masuk ruangan, memangnya tidak dengar ada orang bernyanyi? Dasar aneh.
“aniya.. kemarilah, gadis bawel itu memintaku bernyanyi,” katanya menarik tangan minho masuk kedalam. Bawel?! Ck, aku menahan diri untuk menjambak rambutnya. “kalian belum saling kenal kan?” ucap kyuhyun, aku menggeleng
“sudah” jawab minho, kening kyuhyun berkerut, dia melihat saat aku menggeleng tadi. Dasar cowok menyebalkan, aku melirik minho, sinis. Tapi dia juga menatapku, tajam.
Kami diam sejenak, aku tak tahu harus bicara apa yang jelas wajah kyuhyun yang meminta penjelasan terlihat sangat jelas. “hyung~” minho mulai bicara, kami berdua menoleh melihatnya, aku panik, sedangkan wajah kyuhyun meminta jawaban.
“wanita itu.. dia” ucapnya menatapku, dalam. Sejenak aku seperti tersihir oleh tatapannya. Tapi kulihat wajah terkejut kyuhyun yang menatapku, dia menoleh melihat minho masih dengan wajah terkejut, tapi saat ia melihat minho mengangguk, kyuhyun membuang napas panjang dan sedetik kemudian tanganku sudah ditariknya keluar dari ruangan itu, meninggalkan minho, sendiri.
***

“내가 필요해” (FF) Part 3



Minho pov
“aku lelah... mian...”
deg...
kulihat wanita itu melangkah pergi dan menghilang dari hadapanku. Aku belum bisa bergerak, beberapa saat lalu akulah yang marah karena dia mengabaikan telpon dan pesanku. Tapi sekarang aku yang tak bisa berkata apapun.
Wanita itu saudara jauh kekasih hyung ku, kim jonghyun.. saat pertama kali mengetahuinya aku ingin tertawa, tapi moodku sedang jelek hari itu. Jadi kami bertemu dengan kesan yang buruk. Sebenarnya aku sudah sering melihatnya duduk sendiri diruang kelas seni sambil tersenyum memandang taman kampus didepannya, tapi tak kusangka dia adalah saudara saekyung nunna.
***
Aku sengaja, memang aku sengaja meninggalkan hapeku disana, aku ingin ngobrol dengannya tapi dia terlihat menghindariku, jadi sengaja ku tinggalkan hapeku agar dia mencariku, haha.. dan itu berhasil, aku bisa bertemu dan bicara dengannya.
Aku memintanya jadi pacarku, itu benar-benar tidak direncanakan, aku pun terkejut saat tiba-tiba aku memintanya menjadi pacarku, aku tidak memikirkannya dengan baik.
Bosan, hanya bertemu saat senggang, hanya ngobrol yang tidak penting, aku bosan, dia berkali-kali tanya apakah boleh memberi tahu orang lain kalau kami pacaran.. oh tentu tidak, karirku terancam kalau orang tahu pacarku adalah dia, itu akan memalukan, begitulah menurutku. Belum lagi daftar tempat yang ingin ia kunjungi dan beberapa menu makanan yang ingin ia buat untukku, terlalu berlebihan, menurutku.
Benar-benar menjemukan pacaran dengan wanita seperti dia, aku mulai berpikir kenapa dulu sampai memintanya menjadi pacarku, padahal aku bahkan tidak memiliki rasa apapun padanya. Bagaimana cara memutuskan ini ya?
Sial, kenapa tiba-tiba dia tidak mengangkat telponku? Tidak membalas pesanku? Memang dia pikir dia siapa? Cuihh..
Aku mencarinya, akan kukatakan padanya aku tidak pernah menyukainya, biar dia rasakan..! seenaknya saja mengabaikanku.
Ku buka pintu ruang seni dengan keras, aku sengaja agar terdengar dramatis. Ilmu yang kudapat dari seni peran.
“ya..!!! shinji ssi..!!!” panggilku agak keras, aku ingin membuatnya tahu kalau aku sedang marah. “mwoya??” tanyanya datar kembali memandang keluar. Eh.. kenapa tanggapannya cuek sekali, hatiku mulai kesal.
“kenapa tidak mengangkat telponku??!! Kenapa tidak membalas pesanku??!!! Apa kau gila??!!!” bentakku kasar setelah berdiri didepannya. Dia menatapku, benci. Aku kaget, wajahnya benar-benar berbeda, dia terlihat sangat membenciku.
Dia berdiri menatap mataku, “ ya~ choi minho ssi... apa kau mencintaiku?” aku berkedip, tak menjawab. “apa kau menyukaiku?” tanyanya lagi, aku masih diam, masih kaget dengan perubahan sikapnya. Kulihat dia tersenyum, pahit.
“baiklah, handphone..” ucapnya meminta handphoneku, aku masih mematung, bahkan aku tidak bisa mengingat dimana kuletakkan handphone ku tadi, di ambilnya handphoneku dikantung celana, ku lihatnya menghapus no hape dan diserahkannya hape itu padaku, tanganku refleks menerimanya.
“mulai sekarang, aku akan menganggap tak pernah mengenalmu..” katanya melangkah pergi dariku, aku tersadar, tiba-tiba panik melandaku, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku hanya ingin menghentikannya.
“ige mwoya??!!!!” bentakku tiba-tiba, dia menghentikan langkahnya, “siapa yang menyuruhmu pergi??!!” tanyaku menarik tangannya, dia menepisnya.
“wae? Apa aku tidak boleh pergi? Apa aku harus selalu menuruti mu? Apa aku tak boleh melakukan apa yang ingin aku lakukan? Apa aku tidak boleh menelpon orang yang sudah memintaku menjadi pacarnya? Apa aku tidak boleh dianggap menjadi seorang kekasih?? Apa kau pikir aku ini hanya wanita bodoh..???!!! jawab akuuu...!!!!!!!” teriaknya bersama dengan pecahnya air matanya, aku sudah tidak bisa berpikir lagi, tubuhku bergetar saat melihatnya menangis dihadapanku.
“kau tidak mencintaiku kan??? Kau juga tidak menyukaiku kan??? Bahkan kau tidak tahu apa-apa tentangku.. iya kan??? Choi minho ssi..!!!” dia benar, dia benar... hanya itu yang bisa aku pikirkan.. bahkan aku baru sadar aku tak tahu apapun tentangnya, hatiku menciut.
“geurae, kau juga tidak sepenuhnya salah... aku yang bodoh sudah mempercayaimu, mengharapkanmu, sampai aku tidak bisa berpikir dengan jernih...” dia mengusap air mata dengan kasar. Aku ingin membela diri, tapi tidak bisa, aku ingin minta maaf, tapi untuk apa? Aku bahkan tidak bisa menentukan apakah aku melakukan kesalahan atau tidak.
“shinji ah~” aku menatapnya, memintanya menungguku berpikir dulu, tapi sia-sia.
“aku lelah... mian...”
Ucapan terakhirnya membuat dadaku seperti dihantam balok besar, aku mematung menatapnya menghilang dari hadapanku. Apa yang terjadi padaku????
POV end
***
***
Aku terlambat lagi, sial.
Beberapa hari ini harus lembur kerja, sunbaeku sedang cuti menikah, jadi aku kerepotan mengerjakan dua pekerjaan sekaligus, bahkan sampai melupakan kalau hari ini ada ujian, ah~ benar-benar menyebalkan.
Bruukkk....
“auchh~~” aku meringis memegang keningku, iishh.. kenapa pakai acara menabrak segala sih.
“ah mian,” ku dengar suara berat seorang pria yang sekarang sedang membantuku mengambil buku-bukuku yang jatuh. “gwenchana~” balasku berusaha tersenyum, cepat ku ambil buku-bukuku dan pergi kekelas, aku hanya memikirkan wajah tu Mr.Lee yang akan sangat judes kalau aku sampai terlambat lagi. Tak kuhiraukan pria itu, yang sekarang tersenyum memandang kepergianku.
Untungnya mood Mr. Lee sedang baik hari ini, dan ujian berjalan dengan lancar. Kulangkahkan kaki dengan riang, sudah sebulan setelah berakhirnya hubunganku dengan minho, dan untungnya aku tak pernah bertemu dengannya, kudengar SHINee sedang sangat sibuk dengan album jepang mereka. Baguslah..
Kulihat ruang seni dari jauh, sudah kosong.. ingin rasanya duduk disana seperti dulu, tapi saat masuk lagi kedalam ruangan itu, aku selalu merasa dia akan datang, itu membuatku tak nyaman lagi. Ah.. sudahlah aku harus segera kembali kecafe tempatku bekerja, sebentar lagi sore, pasti akan ramai.
“esspreso special satu ya..” aku mengangguk paham, “semuanya 4000 won..” ucapku meminta bayaran pada seorang pria yang tersenyum jahil padaku, aku berkedip, mencoba berpikir apakah hari ini ada yang aneh padaku.
“jadi kau bekerja disini?” keningku berkerut, antara bingung dan kaget, setahuku pria ini cho kyuhyun kan? Member super junior? Iya bukan sih? Tapi kenapa dia seperti sudah mengenalku, “ne ?” jawabku bingung, dia menyerahkan uang kepadaku, “kalau sudah sepi, mari ngobrol..” katanya tersenyum dan duduk dibangku cafe yang dekat dengan jendela tapi tersembunyi, aku masih mematung. Apa-apaan dia..!!
Aku duduk didepannya, menunggu reaksinya, tapi dia hanya tersenyum simpul dan kembali sibuk membaca majalah. “apa kau mengenalku?” tanyaku pelan, dia menggeleng
“Ah,, mian” Aku kaget dan berusaha beranjak dari situ, “apa kau tak ingat sudah menabrakku?” ucapnya masih melihat majalah itu, hmm..? menabrak? Aku berpikir sejenak,
“ah~” aku ingat. dia menatapku dan tersenyum licik, “sudah ingat?” aku mengangguk, “jeosonghamnida soal yang tadi..” kataku membungkuk, “aku sedang buru-buru, ada ujian yang..”
“hmm.. hmm..” dia menyelaku dan menyuruhku kembali duduk, aku menurut. “baru kali ini aku ditabrak wanita yang bahkan tidak mengenaliku..” ucapnya dengan nada sedih (?) wajahku memerah, malu. Kalau dipikir-pikir benar juga, masa ada wanita yang menabrak seorang kyuhyun tapi sama sekali tidak mengenalnya, senyumku mengembang dan tertangkap oleh matanya.
“ck, kau malah tersenyum..” aku menatapnya masih tersenyum, “mian~ kyuhyun ssi..” dia hanya mengibaskan tangannya dengan (sok) cool, “lupakan..”
“tapi, apa yang kau lakukan disini? Apa mencariku?” tebakku asal, dia menoleh cepat, “mwo? Aigo aigo~ geer sekali yaa...” jawabnya sambil menatap evil padaku, aku tertawa, refleks.
Untuk beberapa saat dia membiarkaku tertawa, sudah lama aku tidak serileks ini, mungkin akibat terlalu lelah. Saat aku berhenti tertawa bibirnya masih manyun menatapku, kyeopta.
“sudah selesai?” tanyanya, aku mengangguk masih menahan tawa. “aku mencari dongsaengku.. dia kuliah dikampusmu juga..” aku mengangguk tanda mengerti, “tapi sepertinya dia belum pulang juga..” ucapnya datar, hm? Belum pulang? Cho kyuhyun? Dongsaeng? Kyu line? Minho!! Aku terkejut dengan kesimpulan yang kubuat sendiri.
“choi minho?” tanyaku padanya, dia menoleh “hm..?”
“dongsaeng yang kau cari choi minho kah?” dia mengangguk, “apa kau chingu nya?” tanyanya, aku menggeleng kuat. “aku tidak mengenalnya.” Ucapku mantap, tapi sepertinya dia tidak pedulu dan tidak tahu maksud perubahan nada suaraku, baguslah.
“ah~ aku baru ingat...” ucapnya tiba-tiba, dia menatapku, “ne ?”
“kau belum memberi tahu namamu..” katanya polos dan mendekatkan wajahnya padaku, “dan kalau kupikir-pikir baru kali ini ada wanita yang duduk semeja dengan ku setenang kau.. apa kau bukan ELF?” tanyanya.. aku tersenyum lagi, setan ini, atau begitulah ia terkenal dikalangan elf, maknae paling evil yang pernah ditemui, aku menatapnya dalam.. pria ini tidak buruk, ganteng, suaranya bagus, tinggi, wajahnya yang menatapku saat ini bahkan sangat imut, tidak ada tanda-tanda ada seekor (?) evil yang bersemayam ditubuhnya.
“shinji imnida,” jawabku, “memangnya aku harus bagaimana kalau bertemu denganmu?” tanyaku masih tersenyum. Dia merengut, jengkel “ tentu saja harus senang, kapan lagi kau bertemu penyanyi terkenal yang tampan sepertiku? Hmm?” aku tertawa lagi, dan mengangguk-angguk paham.
“baiklah, khyuhyun ssi.. apakah aku harus minta tanda tangan? Atau foto?” dia terlihat berpikir, “karena aku sedang baik, kau mendapatkan keduanya.. shin.. ji ssi?” jawabnya mengedipkan sebelah matanya (wink) dan berpose cute, aku ingin tertawa lagi, dia benar-benar manis. Dia pulang setalah kami ngobrol agak lama, hatiku terasa lega setelah berbincang dengannya, sudah beberapa kali perutku sakit karena tertawa akibat tingkahnya. Dia bahkan meminta no hapeku, aku sih tidak berharap ditelpon, hari ini saja sudah cukup menyenangkan.
***

“내가 필요해” (FF) Part 2



Kelas kembali usai, aku sudah menyeret kursi lebih dekat ke arah dinding kaca, ingin melihat taman dengan lebih jelas, kulihat pinti ruangan yang tertutup. Aku tersenyum menertawakan pikiranku sendiri yang sedikit berharap minho benar-benar datang. Bodohnya aku mempercayai kata-kata klise seperti itu.
Perlahan aku duduk di kursi, tapi saat memandang piano disamping kiriku terlintas ingin memainkannya. Saat jari-jari ini memainkan nada-nada favoritku, aku tersenyum dan tanpa sadar mulai bersenandung sendiri. Music adalh obat yang paling mujarab jika ingin mengubah mood, saat sedih mendengarkan lagu ceria, aku akan tersenyum, saat haru mendengarkan lagu sedih, aku akan menangis. Cintaku pada music mungkin memang tak sedalam musisi atau penyanyi lain, tapi bahkan seharipun tak pernah terpikir hidupku tanpa alunan music.
Eh..
Aku mendengar tepukan tangan seseorang saat jariku menyentuh nada terakhir laguku. Aku menoleh kaget. Astaga! Dia disana, duduk di kursi yang kuseret tadi dan sedang memandangku tersenyum.
“keren..” ucapnya, tapi kata itu sudah membuatku terbelalak. “ka..kau..”
Dia tersenyum, “wae? Kau tidak sadar aku disini?” tanyanya, aku berdiri, mengatur napasku.
“apa yang kau lakukan disini??” tanyaku lantang
“melihatmu bermain piano, kan?” jawabnya memastikan
“maksudku kenapa tiba-tiba kau kesini? Kau kan tidak pernah kesini? Lagipula handphone mu kan sudah kukembalikan” kataku lagi, aku benar-benar tak habis pikir kenapa dia harus ada disini.
“kata siapa aku tidak pernah kesini, ini kan kelasku juga~ aahh~ tapi biasanya aku duduk disana, bukan disini..” katanya menunjuk pohon ditaman dekat kelas yang juga dapat melihat danau dari sana. “mwo?” aku masih tak mengerti
“ya sudahlah kalau kau tak mengerti..” jawabnya cuek memandang keluar.
Kami terdiam, tapi akhirnya aku membuka pembicaraan, “kau tidak punya skejul dengan SHINee?” dia menggeleng “sedang tidak ada, nanti malam ada di mubank” dia mulai mengotak atik hapenya. “memangnya SHINee selalu sesantai ini?” dia menggeleng lagi, “baru hari ini skejul kami Cuma satu.. memang kenapa?” tanyanya menatapku.
“kau tidak lelah?”
“lelah”
“sangatkah?” dia mengangguk
“tapi sangat menyenangkan..” tambahnya, aku mengangguk
“kau, apa yang kau pikirkan setiap melihat itu..” lanjutnya menunjuk keluar, “eung..? taman itu?” dia mengangguk
“haengbok,,” jawabku, dia menoleh minta penjelasan
“hmm.. molla~ aku hanya merasa sangat bahagia saat melihatnya..” jawabku jujur, dia tersenyum dan memandang keluar lagi, “olmana choha?” tanyanya “neomuu~~” jawabku menunjujkka aegyoku. Dia mengangguk paham.
Kami terdiam lagi, “eumm.. minho ssi..” dia menoleh, “waktu itu.. maaf~~” ucapku menunduk, “waktu itu?” dia seperti tak mengerti maksudku, kuingatkan saat pertama kali kami bertemu. Wajahnya tiba-tiba merah “haha.. oh, waktu itu, aku juga minta maaf, saat itu mood ku sedang buruk..” katanya, aku tersenyum, lega.
Aku perlahan beranjak, dia melihatku “aku harus pulang..” kataku, “wae? Ini kan belum sore..” tanyanya “aku harus kerja” jawabku dan bersiap-siap pergi.
“hmm.. shinji ssi..” ucapnya menghentikanku, aku menoleh “ne ?”
“kau sudah punya pacar?” aku menyengit, “ani, wae?”
“mau, jadi pacarku?” aku tersentak, hampir menendang kaki kursi didepanku, “ne..????”
Dia berdiri dan berjalan kearahku, “handphone..” katanya meminta hapeku, kuserahkan tanpa perlawanan (?), dia menyimpan nopenya di hapeku dan menelpon hapenya.
“nanti ku telpon..” ucapnya mengembalikan hapeku dan pergi. Aku hanya membeku, tidak tau harus berbuat apa.
***
“tidak boleh?” tanyaku, dia mengangguk
Aku hanya menunduk dan pergi. Coba tebak, aku sudah berpacaran dengan member terkeren di SHINee setelah 3 kali bertemu dengannya, atau 4 ya? Yang jelas akupun tak bisa mempercayainya samapai sekarang. Kami hanya bertemu sekali seminggu di hari jumat, karena hanya hari itu dia tidak ada jadwal siang. Itupun bertemu di kelas seni, saat semua orang sudah pulang.
Yang kami lakukan hanya berbicang dan memandang taman, dia tidak mau di ajak duduk ditepi danau karena akan langsung dikerubutin teman-temannya, kami tidak bisa pergi kemanapun karena mata gadis-gadis dikampus yang selalu online dimanapun ada jejak minho.
 Bahkan dia hanya menelponku sekali seminggu dan itu adalah hari sebelum kami bertemu untuk memastikan. Aku bahkan dilarang menelponnya atau mengirim pesan padanya, dia bilang banyak yang akan mencoba membongkar hapenya. Dia benar-benar tertutup, atau ‘kami’ yang benar-benar tertutup. Bahkan saat aku tanya apakah member SHINee tahu kami pacaran pun ia menggeleng.
Hari ini ia akan syuting dream team didekat tempat kerjaku, aku ingin melihatnya, tapi jawabannya tetap sama. “tidak boleh”
Aku hanya tertunduk lesu dan pergi. Aku merasa ini terlalu menyebalkan.
***
''sudah tidur?''
''hmm''
''lelaah yaa??''
''hmm...''
''hhhh... Baiklah, cepat tidur.. Sampai besok''
tiiitt....
Kututup telponku dengan malas, begini lagi..
Selalu seperti ini...
Sudah beberapa bulan ini minho sibuk dengan kegiatan SHINee di jepang, bahkan seharipun tak ada waktu kosong untuk beristirahat, dia jadi temperamen. Saat pulang ke seoul juga selalu marah saat aku salah bicara. Aku tak tahu harus bagaimana menghadapinya. Sikapnya disetiap acara yang diikutinya dengan dihadapanku selalu berbeda, dia sudah jarang sekali tersenyum saat bertemu denganku. Hatiku sudah mulai hancur.
 “opseoyo...” aku tersentak mendengar jawabannya, aku sedang mendengarkan radio saat DJ menanyakan kekasih anggota SHINee, minho terdengar sangat yakin dan langsung menjawab tanpa berpikir. Semua bertepuk saat mendengar jawabannya. Tapi serpihan hatiku yang terakhir sudah hancur. Gomawo minho ssi.
***
Dia menelponku lagi, ck.. aku tak akan mau lagi mengangkatnya, untuk apa? Bahkan semua teman-temanku membencinya saat kuceritakan bagaimana kelakuannya pada kekasihnya, yah well.. aku tidak menyebutkan itu choi minho, aku hanya menceritakan sikap seorang cowok kepada ceweknya dan semua teman-teman wanitaku menganggap dia sudah kelewatan.
“hubungan tanpa diketahui orang lain? Apa itu tidak terlalu aneh? Bahkan teman-teman dekatnya juga tidak boleh tahu??” sora menatapku, aku mengangguk
“wah... itu aneh, bahkan kekasihnya (aku maksudnya) tidak boleh menelpon atau mengirim pesan??” Yeomi menatapku, aku mengangguk lagi
“ckck.. ini benar-benar mencurigakan, bahkan dia tidak pernah mencium atau bersikap mesra??” Myung eonni menatapku, aku menggeleng
“whooaaahhh... apa yang seperti itu bisa disebut berpacaran???” tanya je neul tidak percaya.
Aku baru sadar setelah mendengar pendapat mereka, sebenarnya apa artinya aku dimata choi minho itu. Yang pasti dia tidak mungkin benar-benar mencintaiku, tidak mungkin...!!!!
“ya..!!! shinji ssi..!!!” terdengar pintu menjeblak terbuka, aku tersentak kaget. Ku lihat minho berdiri dengan wajah kesal. “mwoya??” tanyaku datar kembali memandang keluar.
“kenapa tidak mengangkat telponku??!! Kenapa tidak membalas pesanku??!!! Apa kau gila??!!!” bentaknya kasar didepanku, menutupi pandangan mataku ke taman didepan sana. Aku menatapnya, benci. Tampaknya dia juga terkejut melihat ekspresi wajahku.
Aku berdiri menatap langsung kematanya, “ ya~ choi minho ssi... apa kau mencintaiku?” dia berkedip, tak menjawab. “apa kau menyukaiku?” tanyaku lagi, dia masih diam. Aku tersenyum, pahit. Ku tahan air mata yang sudah berbulan bulan aku tahan, “baiklah, handphone..” ucapku meminta handphonenya, dia masih mematung, ku ambil handphone dikantung celananya, ku hapus no hape ku dan kuserahkan lagi padanya. “mulai sekarang, aku akan menganggap tak pernah mengenalmu..” kataku melangkah pergi darinya.
“ige mwoya??!!!!” bentaknya lagi, aku menghentikan langkahku, “siapa yang menyuruhmu pergi??!!” tanyanya menarik tanganku, aku menepisnya.
“wae? Apa aku tidak boleh pergi? Apa aku harus selalu menuruti mu? Apa aku tak boleh melakukan apa yang ingin aku lakukan? Apa aku tidak boleh menelpon orang yang sudah memintaku menjadi pacarnya? Apa aku tidak boleh dianggap menjadi seorang kekasih?? Apa kau pikir aku ini hanya wanita bodoh..???!!! jawab akuuu...!!!!!!!” teriakku bersama dengan pecahnya air mata yang sudah coba kutahan, dia terlihat sangat kaget.
“kau tidak mencintaiku kan??? Kau juga tidak menyukaiku kan??? Bahkan kau tidak tahu apa-apa tentangku.. iya kan??? Choi minho ssi..!!!”
“geurae, kau juga tidak sepenuhnya salah... aku yang bodoh sudah mempercayaimu, mengharapkanmu, sampai aku tidak bisa berpikir dengan jernih...” kuusap air mataku.
“shinji ah~” dia menatapku
“aku lelah... mian...” kupaksakan kakiku melangkah pergi dari tempat itu, kuusap air mataku dengan keras, aku tidak akan menangis..!!
Selamat tinggal choi minho~~.
***